Penyebab dan Gejala Kanker Payudara

Hai Kawan Sehat,Apa kabar nih? Tetap sehat kan? Berikut kami akan bagikan ilmu spesial buat kita, silahkan disimak ya.


Sebagian besar kasus kanker payudara terjadi pada wanita. Kanker payudara adalah kanker invasif yang paling umun menyerang kaum wanita diseluruh dunia. Sekitar 16% dari semua kanker pada wanita dan 22,9% dari kanker invasif pada wanita adalah kanker payudara. Kanker payudara juga menyebabkan kematian sekitar 18,2% dari semua kasus kematian akibat kanker, baik pria maupun wanita.

Tingkat kanker payudara jauh lebih tinggi di negara maju dibandingkan di negara berkembang.
Ada beberapa alasan untuk ini, mungkin berhubungan dengan gaya hidup. Kanker payudara lebih sering terjadi pada wanita lansia. Para wanita di negara-negara maju rata-rata hidup lebih lama dibanding wanita-wanita di negara berkembang. Gaya hidup yang berbeda dan kebiasaan makan wanita di negara-negara kaya dan miskin juga menjadi faktor penyebab, menurut para ahli. Menurut National Cancer Institute, setiap tahun rata-rata 232.340 wanita dan 2.240 pria terkena kanker payudara di Amerika Serikat. Di Indonesia kanker payudara juga telah dinobatkan sebagai pembunuh wanita nomor satu di Indonesia.

Apa Perbedaan Antara Kanker Payudara Invasif dan Non-Invasif ?

Kanker payudara invasif adalah ketika sel kanker keluar dari dalam lobulus atau duktus dan menyerang jaringan di dekatnya. Pada kanker payudara jenis ini, sel-sel abnormal dapat mencapai kelenjar getah bening, dan akhirnya menyebar ke organ lain (metastasis), seperti tulang, hati atau paru-paru. Sel abnormal (kanker) dapat mangalir melalui aliran darah atau sistem limfatik ke bagian lain dari tubuh, baik pada awal penyakit, atau pada tahap lanjut.
 
Kanker payudara non-invasif adalah ketika kanker masih dalam tempat asalnya (payudara) dan tidak pecah. Lobular carcinoma in situ adalah ketika kanker masih dalam lobulus, sedangkan karsinoma duktal in situ adalah ketika kanker ppayudara masih di dalam saluran susu. "In situ" berarti di tempat asalnya. Kanker payudara jenis ini juga disebut "pra-kanker payudara", yang berarti, meskipun sel-sel abnormal belum menyebar di luar tempat asal mereka, mereka akhirnya dapat berkembang menjadi kanker payudara invasif.

Apa Saja Tanda dan Gejala Kanker Payudara ?

Gejala pertama kanker payudara biasanya tampak seperti ada jaringan menebal di payudara, atau benjolan. Memang tidak semua benjolan di payudara adalah kanker, namun Anda harus segera memeriksakan ke dokter jika mendapatkan benjolan di payudara Anda untuk mengantisipasi adanya kanker payudara.

Menurut National Health Service, Inggris, wanita yang memiliki kanker payudara akan mengalami beberapa gejala di bawah ini :
  • Munculnya benjolan di payudara.
  • Rasa sakit di ketiak atau payudara yang tidak terkait dengan periode menstruasi wanita.
  • Kemerahan pada kulit payudara, seperti kulit jeruk.
  • Ruam di sekitar atau salah satu puting.
  • Terjadi pembengkakan atau benjolan di salah satu ketiak.
  • Terjadi penebalan jaringan pada bagian payudara tertentu.
  • Salah satu puting mengeluarkan cairan, kadang disertai dengan darah.
  • Puting tampak berubah, mungkin menjadi cekung atau terbalik.
  • Terjadi perubahan ukuran atau bentuk payudara.
  • Kulit puting dan kulit payudara mungkin terkelupas atau seperti retak.
Apa Penyebab Kanker Payudara ?
penyebab kanker payudara, gejala kanker payudara, penyebab kanker payudara, gejala kanker 
Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab kanker payudara. Sulit untuk menjelaskan, mengapa ada orang yang terkena kanker payudara sementara yang lain tidak. Mungkin penyebab pasti belum diketahui, namun para ahli sepakat beberapa hal di bawah ini bisa menjadi penyebab kanker payudara.
  • Semakin tua. Semkin tua usia seorang wanita, semakin tinggi resiko terkena kanker payudara. Lebih dari 80% dari semua kanker payudara wanita terjadi di antara wanita berusia 50 + tahun (setelah menopause ).
  • Genetik. wanita yang memiliki kerabat dekat yang telah / memiliki payudara atau kanker ovarium lebih berpotensi terkena kanker payudara.
  • Riwayat kanker payudara. Wanita yang pernah memiliki kanker payudara, bahkan kanker payudara non-invasif, lebih mungkin terkena kanker payudara lagi.
  • Setelah memiliki beberapa benjolan di payudara. Wanita yang memiliki beberapa jenis benjolan jinak (non-kanker) pada payudara, berpotensi terkena kanker payudara di kemudian hari. Misalnya, hiperplasia duktal atipikal atau karsinoma lobular in situ.
  • Jaringan payudara yang padat. Wanita dengan jaringan payudara lebih padat lebih mungkin terkena kanker payudara.
  • Paparan estrogen. Wanita yang mengalami periode menstruasi lebih cepat atau memasuki masa menopause lebih lambat dari wanita normal pada umumnya, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Hal ini disebabkan karena tubuh mereka telah terkena estrogen lebih lama. Paparan estrogen dimulai ketika periode mulai, dan menurun secara dramatis selama menopause.
  • Obesitas. Pasca menopause wanita gemuk dan kelebihan berat badan mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
  • Tinggi badan. Wanita yang memiliki tinggi tubuh di atas rata-rata dari tinggi normal rasnya lebih rentan terkena kanker payudara, meski para ahli belum yaakinn penyebabnya.
  • Konsumsi alkohol. Wanita pecandu alkohol memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara.
  • Paparan radiasi. Pernah menjalani X-ray dan CT scan dapat meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker payudara, meski hanya kecil kemungkinannya.
  • HRT (Hormone Replacement Therapy). Terapi pergantian hormon HRT menigkatkan risiko wanita terkena kanker payudara.
  • Pekerjaan tertentu. Peneliti Perancis menemukan bahwa wanita yang bekerja pada malam hari sebelum kehamilan pertamanya memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara di masa mendatang. Peneliti Kanada juga menyatakan, bekerja di tempat yang memungkinkan kontak dengan karsinogen dan endokrin, dapat meningkatakan risiko terkena kanker payudara. Contohnya, bar / perjudian, manufaktur plastik otomotif, bekerja dengan logam, pengalengan pangan dan pertanian.
  • Implan kosmetik. Wanita yang memiliki implan payudara kosmetik dan terkena kanker payudara, mungkin berisiko tinggi meninggal prematur, menurut para peneliti Kanada dalam BMJ (British Medical Journal) (Mei 2013 issue ). Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengetahui efek jangka panjang dari implan payudara kosmetik pada deteksi dan prognosis kanker payudara.


http://maujugadong.blogspot.com
Subscribe/Langganan:

Social Media Widget SM Widgets


Portal Sehat Updated at: 3:00 AM